Puasa tak hanya menahan diri dari lapar dan dahaga.
Seluruh anggota tubuh harus dijaga agar pahala puasa tak berkurang. Agar puasa kita tetap
berbuah pahala, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Antara lain:
Menahan Pandangan
Yaitu, menahan mata dari melihat hal-hal yang diharamkan, melihat aurat,
dan wanita yang bukan mahramnya. Karena wanita itu adalah aurat dan dapat
mendatangkan fitnah. Allah SWT telah berfirman, “Katakanlah kepada
laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat,” (QS an-Nur:
30). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabannya,” (QS al-Isra’: 36).
Menjaga Pendengaran
Yaitu, menjaganya dari segala hal yang diharamkan atau yang dibenci, karena
manusia akan ditanya tentang pendengarannya, sebagaimana pula ditanya tentang
penglihatannya. Orang yang mengucapkan perkataan buruk atau ucapan batil dan
orang yang mendengarkannya, maka kedua-duanya telah berserikat dalam perbuatan
dosa.
Menjaga Lisan
Yaitu, memeliharanya dari segala ucapan buruk dan keji, dari memfitnah dan
sebagainya. Maka wajib bagi seorang yang berpuasa untuk meninggalkan ucapan
dusta, ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), bertengkar,
mencaci maki dan mencela orang lain.
Hendaknya dia memilih diam atau menyibukkan diri dengan sesuatu yang dapat
mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti membaca al-Qur'an, berdzikir kepada
Allah SWT, berdoa, beristighfar, dan amar ma'ruf nahi munkar. Karena setiap
yang diucapkan oleh manusia akan menjadi bumerang baginya kecuali dzikrullah
dan segala bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Maksudnya adalah jangan sampai memasukkan sesuatu yang haram ke dalam perut,
baik berupa makanan atau minuman. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tidak masuk
surga daging yang tumbuh dari suht (penghasilan haram)," (HR Ibnu
Hibban).
Seorang Muslim berpuasa menahan diri
dari yang halal, maka selayaknya dia pun menahan diri dari yang haram yang
dapat mencelakakannya. Seorang Muslim jangan sampai menipu di dalam
bermuaamalah atau menjual dagangannya dengan sumpah palsu. Demikian pula
hendaknya dia jangan mengambil penghasilan dari segala yang berbau riba.
Menjaga Kemaluan
Rasulullah saw bersabda, "Siapa
yang dapat menjamin untukku apa yang ada di antara dua janggutnya (lisan) dan
apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku menjamin untuknya
surga," (HR Bukhari).
Menjaga Tangan dan Kaki
Yaitu jangan sampai tangan tersebut melakukan sesuatu yang haram (seperti
memukul orang), dan kaki jangan sampai melangkah menuju yang haram.
Seluruh adab-adab yang tersebut di atas hendaknya senantiasa dijaga oleh
setiap Muslim kapan saja, bukan hanya ketika berpuasa. Adapun ketika puasa, hal
itu sangat ditekankan karena dapat merusak dan melenyapkan pahala orang yang
berpuasa.
Kalau seseorang dapat menjaga diri dari segala yang
diharamkan, baik pendengaran, penglihatan, makanan, minuman, langkah kaki dan
gerakan tangan, maka diharapkan dia akan menggapai ampunan Allah SWT dan
kebebasan dari api neraka. Jika pada bulan Ramadhan, ia bisa meninggalkan
perbuatan tersebut, tentu di luar Ramadhan, ia juga bisa meninggalkannya.By : Hepi Andi Bastoni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar