Selasa, 30 April 2013

Awali Hari ini dengan Keberkahan


Bagaimana seseorang mengawali harinya,
begitulah ia mengisi waktunya sepanjang hari.


            Allah menjadikan siang dan malam untuk manusia. Siang untuk mencari nafkah, malam untuk istirahat dan bermunajat kepada Allah. “Dan Kami jadikan malam itu sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,” (QS an-Naba’: 10-11). Malam disebut pakaian karena kegelapannya menutupi jagad sebagaimana pakaian menutupi tubuh manusia.
            Selalu ada hikmah di balik setiap penciptaan Allah. Pagi menjadi awal bagi siang. Saat
yang paling tepat bagi setiap hamba untuk memulai aktivitasnya. Pagi ibarat anak tangga pertama yang harus dilalui jika ingin menanjak pada mata tangga berikutnya. Bagaimana seseorang mengawali harinya, begitulah ia mengisi waktunya sepanjang hari. Begitulah pagi. Allah menjadikan banyak keberkahan bagi mereka yang ingin merengkuhnya.
Salah satu cara kita mendapatkan keberkahan pagi hari adalah dengan berusaha bangun tidur sedini mungkin sebelum adzan Shubuh berkumandang. Kita raih keberkahan bangun tidur dengan memunajatkan doa, “Alhamdulillahilladzi ahyanaa ba’damaa amaatanaa wa ilahin-nusyur. Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan (membangunkan) kami kembali setelah Dia mematikan (menidurkan) kami dan hanya kepada-Nya tempat kami kembali.”
Sebelum memasuki kamar mandi, kita raih keberkahan dengan meletakkan pakaian seraya mengucapkan, "Bismillah", dan tidak lupa berdoa ketika mau masuk ke kamar mandi dengan ucapan, "Bismillah, allahumma innii a’udzu bika minal khubutsi wa al-khabaits. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki dan syetan perempuan." Tentu saja dengan mendahulukan kaki kiri ketika memasuki kamar mandi agar ada keberkahan yang bisa kita kumpulkan.
Lalu, kita sucikan diri dengan meraih keberkahan wudhu. Agar wudhu yang dilakukan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, maka kita harus mengikuti sunnah Rasulullah saw. Kita ingat, wudhu yang sesuai dengan sunnah Rasulullah saw, akan meleburkan dosa-dosa dan menghapuskan kesalahan-kesalahan serta akan mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Kita pun dianjurkan untuk mendahulukanlah kaki kanan ketika keluar dari kamar mandi seraya berdoa, "Ghufraanaka (Aku mohon ampunan-Mu wahai Rabb-ku)." Doa itu  akan menambahkan keberkahan bagi kita.
Untuk menambah keberkahan di pagi hari, kita juga dianjurkan menjawab panggilan adzan seraya berdoa, "Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan adzan yang sempurna ini dan shalat (wajib) yang akan didirikan, berikanlah al-wasilah (derajat di dalam surga) dan fadhilah (keutamaan) kepada Muhammad, dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak mengingkari janji."
Sembari menanti iqamah dikumandangkan, kita dianjurkan untuk terus bermunajat kepada Sang Pencipta yang senantiasa mengabulkan doa para hamba-Nya. Kita berdoa dengan apa saja yang kita inginkan. Doa antara adzan dan iqamah dikabulkan oleh Allah sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Doa antara adzan dan iqamah tidak ditolak,” (HR Abu Daud).
Lalu, kita lanjutkan dengan shalat sunnah sebelum Shubuh sebanyak dua rakaat. Rasulullah saw menganjurkan agar umatnya menghidupkan rumah dengan shalat-shalat sunnah, tilawatil qur`an, dzikir-dzikir, dan amal ibadah sunnah lainnya. Renungkanlah tentang keberkahan, kehebatan dan keutamaan yang disediakan bagi siapa saja yang mengerjakan shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat Shubuh. Tentang hal ini Rasulullah saw bersabda, Dua rakaat shalat sunnah ajar (shalat sunnah sebelum shalat Shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya),” (HR Muslim).
Selanjutnya, kita melangkahkan kaki menuju rumah Allah seraya berdoa, "Bismillahi tawakkaltu 'alallahi laa haula walaa quwwata illa billah" (Dengan menyebut Nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah), dan doa-doa lainnya.
Ketika memasuki masjid, kita mendahulukan kaki seraya berdoa, "Bismillah wash-shalaatu wassalaamu 'alaa Rasulillahi, Allahummaftah lii abwaaba rahmatika," (Dengan menyebut Nama Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).
Kita muliakan rumah Allah dengan melaksanakan shalat sunnah Tahiyyatul Masjid dua rakaat, niscaya keberkahan pasti Allah SWT limpahkan kepadamu. Lalu, kita tunaikan shalat Shubuh dengan khusyuk agar mendapatkan keberuntungan. "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya," (QS al-Mu’minun: 1-2).
Tujuan utama berada di rumah Allah pagi hari itu, hanyalah untuk mengejar dan memburu keberkahan dan kehebatan shalat Shubuh berjamaah. Karena itu, kita renungkan sebaik-baiknya keagungan, kehebatan dan keutamaan shalat Shubuh berjamaah di masjid. Renungkan sabda Rasulullah saw, “Tidak ada shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik selain shalat Shubuh dan Isya, seandainya mereka mengetahui kebaikan kedua shalat tersebut, pasti mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak,” (HR Muttafaqun 'Alaih).
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang menghadiri shalat Isya berjamaah, seolah-olah dia shalat setengah malam. Barangsiapa yang menghadiri shalat Shubuh berjamaah, seolah-olah dia shalat semalam suntuk,” (HR Muslim).
Selesai shalat Shubuh berjamaah, jangan sia-siakan keberkahan selanjutnya yaitu dzikir setiap selesai shalat fardhu. Setelah wirid selesai shalat fardhu, jangan terburu-buru untuk meninggalkan masjid, raihlah beribu-ribu keberkahan lainnya yang telah Allah SWT sediakan bagi siapa yang mau memburu, keberkahan itu adalah dzikir pagi hari karena Rasulullah saw berpesan melalui sabdanya, “Sungguh aku duduk bersama kaum berdzikir kepada Allah setelah shalat Shubuh hingga terbit matahari lebih aku senangi dari memerdekakan empat orang keturunan (Nabi) Ismail. Sungguh aku duduk bersama kaum berdzikir kepada Allah setelah shalat Ashar hingga terbenam matahari lebih aku senangi dari memerdekakan empat  orang keturunan (Nabi) Ismail,” (HR Abu Daud).
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan shalat Shubuh berjamaah, lalu dia berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari lalu dia shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji atau pahala umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna,” (HR at-Tirmizi dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani).
Hepi Andi Bastoni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar