Selasa, 01 Juli 2014

Bahaya Tidur Setelah Makan Sahur


Salah satu sunnah Ramadhan adalah mengakhirkan sahur. Dalam pelaksanannya, seperti yang dituturkan Anas radhiyallahu anhu dan diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah dan para sahabat hanya mengambil jarak sekira lima puluh ayat menjelang Subuh. Praktis, generasi istimewa itu tidak tidur setelah makan sahur.

Bertolak belakang dari tradisi Rasulullah dan sahabat itu, banyak umat Islam di zaman sekarang yang tidur setelah makan sahur. Akibatnya, terkadang ketinggalan jamaah shalat Subuh. Selain itu, ternyata tidur setelah makan sahur juga berbahaya bagi kesehatan.

Saat tidur, tubuh menghemat energi sehingga jika seseorang langsung tidur setelah makan, maka lemaknya akan mudah tertimbun di perut. Hal ini mengakibatkan perut menjadi buncit.


Selain itu, seperti dijelaskan Pramono (ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin) diTribunnews, tidur setelah sahur juga bisa mengakibatkan terjadinya refluks. Yakni makanan berbalik dari lambung ke kerongkongan. Ini terjadi lantaran saat seseorang langsung tidur setelah sahur, makanannya belum dicerna dan terpengaruh gravitasi akibat saat tidur. 

Jika seseorang tidur setelah sahur dan ketika bangun terasa kerongkongan panas dan mulut terasa pahit, itulah tanda-tanda refluks.

Bahaya lainnya adalah, terhambatnya proses pengosongan lambung. Dalam kondisi normal, isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah makan. Namun dalam kondisi tidur, pengosongan isi lambung ini menjadi terhambat dan akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang dikonsumsi.

Tidur setelah makan sahur juga bisa meningkatkan resiko terkena stroke. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah terkena stroke. [AM/Bersamadakwah]

http://www.bersamadakwah.com/2013/07/bahaya-tidur-setelah-makan-sahur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar