Rabu, 26 Februari 2014

Nasehat untuk Bujanghidin

ilustrasi bujanghidin

Jang, ini nasehat cinta. Serius. Bukan menggurui. Karena memang yang menyampaikan bukan seorang yang berilmu. Ini hanya sebuah tukar ilmu, karena kita sesama murid dalam sekolah kehidupan ini.

Begini, Jang. Tak ada salahnya, jika dirimu membayangkan pernikahan yang berlimpah sumringah dengan aneka hiasan mewah. Atau minimal, ada panggung, pakaian bak raja dan ratu, serta hiasan dan suguhan yang menimbulkan decak kagum seluruh hadirin. 

Itu boleh, Jang. Hanya, kau perlu berpikir tentang satu hal : realitas. 

Laksamana Cheng Ho Keturunan Rasulullah? Ini Silsilahnya

laksamana cheng-ho

Pelaut dan penjelajah dunia asal Tiongkok, Laksamana Cheng Ho, ternyata merupakan keturunan ke-37 Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Pendapat ini diungkapkan oleh beberapa sarjana, antara lain Li Shihou dari Tiongkok dan Usman Effendy dari Indonesia.

 Dalam buku 'Laksamana Haji Cheng Ho Berlayar ke Indonesia sebagai Niagawan dan Mubaligh,' Usman Effendy menjelaskan sebagai berikut:

 "Ahli sejarah itu bernama Prof Haji Lie Shihou, yang dalam literaturnya menemukan bukti bahwa moyang yang ke 11 (sebelas) dari Cheng Ho adalah utusan (duta besar) negeri Bokhari (Arab Saudi) yang bernama Sayidina Syafii, dan Syafii ini adalah keturunan Rasulullah SAW. Dengan demikian Sayidina Syafii adalah cucu ke-26 dari Nabi Muhammad SAW," tulisnya pada sub judul 'Keturunan ke-37 Nabi Muhammad SAW.'

Selasa, 25 Februari 2014

Adab Ketika Sakit (2)


Oleh: Hepi Andi Bastoni, MA
(Ketua Yayasan Tahfizh Qur’an Az-Zumar Bogor)
0817-1945-60


3. Bila sakitnya bertambah parah atau tidak kunjung sembuh, tidak diperbolehkan mengharapkan kematian
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, “Janganlah salah seorang kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya. Apabila memang harus melakukannya, maka hendaknya dia berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْراً لِي
‘Ya Allah, hidupkanlah aku bila kehidupan itu adalah kebaikan bagiku dan wafatkanlah aku bila kematian itu adalah kebaikan bagiku’.” (Muttafaqun ‘alaih).

Kamis, 20 Februari 2014

Bidadari Diciptakan dari Apa?


Manusia (Adam) diciptakan Allah dari tanah. Iblis diciptakan Allah dari api. Malaikat diciptakan Allah dari cahaya. Lalu, bidadari diciptakan dari apa?

Di dalam Al Qur’an, ada sebuah ayat yang menyebutkan tentang penciptaan bidadari. Yakni surat Al Waqi’ah ayat 35.

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari) dengan langsung” (QS. Al Waqi’ah : 35)

Selasa, 11 Februari 2014

Buku Fiqih Demokrasi (Bagian 2)

iklan Buku Fiqih Demokrasi

KATA PENGANTAR

Kajian dan diskursus seputar islam dan politik bukanlah barang baru.  Imam Al Mawardi misalnya menulis  Al Ahkam  Al Sulthoniyah, buku politik klasik legendaris yang jadi rujukan dari masa ke masa. Di masa kontemporer, muncul kitab Khilafah walmulk karangan Allamah Syeikh Abul A’la Al Maududi, seorang pemikir  islam Pakistan.  Diantara bahasan yang disorot Maududi maupun para ulama lain yang hidup sezaman maupun sesudahnya adalah tentang demokrasi. Hal ini wajar  mengingat mereka  hidup di dua fase  sejarah umat islam yang paling dramatis. Pertama fase  negeri-negeri islam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan barat  dari awal abad 20 hingga pertengahan . Kedua, fase dimana negeri-negeri islam memilih sistem politik dan kekuasaan yang akan diterapkan setelah lepas  dari penjajahan barat  usai Perang Dunia kedua hingga tahun 60-an.

Buku Fiqih Demokrasi (Bagian 1)

Buku Fiqih Demokrasi

DAFTAR ISI
Pengantar vi
BAB I   : PENDAHULUAN 1
       A. Definisi Hukum Islam
       B. Pembagian Hukum Islam
       C. Jenis-Jenis Hukum Islam
       D. Sumber-Sumber Hukum Islam                       
           1. Al-Qur’an
           2. As-Sunnah
           3. Al-Ijma’
           4. Al-Qiyas 
       E. Fleksibilitas Hukum Islam 

Jumat, 07 Februari 2014

Keutamaan Membaca Shalawat



Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah ibadah yang sangat mudah. Ia bisa dibaca kapan saja dan di mana saja, baik dalam keadaan memiliki wudhu maupun tidak. Dan hebatnya, meski mudah dilakukan, membaca shalawat memiliki keutamaan yang luar biasa.

Berikut ini 7 keutamaan membaca shalawat berdasarkan Al Qur’an dan hadits-hadits shahih :

1. Shalawat adalah perintah Allah yang juga dilakukan-Nya dan dilakukan MalaikatNya

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".(QS. Al Ahzab : 56)