Kamis, 12 Desember 2013

Rahasia Wudhu dan Jumlah Tulang Menurut Penelitian Dokter Ahli Bedah


Mengapa saat seorang muslim berhadats kecil (buang angin, misalnya) ia hanya wajib wudhu? Mengapa ia tidak wajib mandi? Padahal wudhu hanya membasuh dan mengenai ujung-ujung tubuh, terutama kepala, tangan dan kaki? 

Tentu yang bisa menjawabnya dengan tepat hanyalah Allah, Sang Pemilik Hikmah dan Segala Rahasia. Namun demikian, ada rahasia wudhu dan jumlah tulang yang tidak banyak diketahui orang. Dr Sagiran, M.Kes, Sp.B dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat; Penelitian Dokter Ahli Bedah dalam Pencegahan & Penyembuhan Penyakit mengungkap rahasia tersebut.

Dr Sagiran menjelaskan, secara anatomis, anggota wudhu terletak pada ujung–ujung bagian tubuh (kepala, tangan, kaki). Bagian–bagian tersebut paling banyak mengandung susunan tulang sendi, dan banyak pula melakukan gerakan–gerakan. Sesuai contoh Nabi, ada bagian tubuh yang dibasuh tiga kali, ada pula yang dibasuh sekali.


Jumlah tulang dewasa ada 206 ruas (Henry Netter, 1906 ). Akan tetapi secara embriologis pusat penulangan semasa kehidupan janin dalam kandungan itu ada 350-an pusat penulangan (Leslie Brainerd Arey, 1934), yang kemudian banyak pusat–pusat penulangan yang menyatu, membetuk satu tulang dewasa. Bilangan pusat penulangan itu dekat dengan bilangan hari dalam satu tahun.

Dalam kajian dokter ahli bedah ini, didapatkan adanya rahasia matematis tersebut. Ada dua premis (dari hadits atsar) :
1. Apabila kamu ditimpa demam satu hari, kemudian kamu bersabar, kamu akan mendapat pahala seperti ibadah satu tahun (Atsar dari Ali bin Abi Thalib)
2. Tiap–tiap ruas tulang anak adam itu ada sedekahnya setiap harinya (HR. Bukhari Muslim, termasuk Hadits arbain)

Dari dua premis tersebut dapat dihubungkan, bahwa tubuh ini mengandung sejumlah tulang yang mendekati bilangan hari dalam setahun. Tulang–tulang penyusun anggota wudhu jumlahnya tertentu, dikalikan masing–masing dengan jumlah kali pembasuhan pada ritual wudhu, akan menghasilkan sama dengan bilangan keseluruhan jumlah tulang jumlah tulang manusia.

Coba kita perhatikan jumlah tulang penyusun bagian–bagian tubuh yang dibasuh pada saat wudhu.

(a) Lengan dan tangan: 30 buah (terdiri atas 1 buah tulang lengan atas, 2 buah tulang alengan bawah, 8 buah tulang pergelangan tangan, 19 buah tulang telapak dan jari–jari) 
(b) Tungkai dan kaki: 31 buah (terdiri atas 2 buah tulang lengan atas, 2 buah tulang lengan bawah, 8 buah tulang pergelangan tangan, 19 buah tulang telapak dan jari–jari) 
(c) Wajah: 12 buah (terdiri atas tulang dahi, baji, rahang atas–bawah masing–masing 1 buah, tulang air mata, pelipis, hidung dan pipi masing–masing 2 buah)
(d) Rongga mulut dan hidung: 41 buah (terdiri atas geligi 32 buah, langit–langit dan rahang masing–masing 1 buah, sekat dan karang hidung 7 buah ) 
(e) Kepala dan telinga: 12 buah (terdiri atas 2 buah tulang pelipis, 2 buah tulang ubun–tubun, 1 buah tulang baji, dahi dan belakang kepala, 6 buah tulang pendengaran )

Bagian tubuh poin a – d dijumlahkan menghasilkan angka 114. Angka tersebut dikalikan 3 oleh karena pembasuhan waktu wudhu sebanyak 3 kali (114 x 3 = 342). Poin e tidak dikalikan 3 karena memang hanya dibasuh 1 kali. Angka 342 dijumlahkan 12, didapatkan angka 354, yakni sama dengan jumlah hari dalam 1 tahun hijriah, sekaligus sama dengan jumlah seluruh tulang manusia. Dengan demikian, membasuh anggota wudhu pada ritual wudhu itu seakan–akan sudah membasuh seluruh tubuh.

Mengakhiri bahasan ini, Dr Sagiran menyimpulkan: “Kajian ini menjadi bukti ilmiah kemukjizatan syariat Islam. Kita ketahui bahwa makhluk Tuhan, selain manusia, yang memiliki susunan tulang itu banyak jenis/spesiesnya, tetapi dalam hal jumlah tulang tidak ada yang sama dengan manusia. Demikian juga ritual bersuci yang mungkin saja dimiliki oleh semua agama atau kepercayaan, akan tetapi Islam secara mendetail menjelaskan keunikan dan rahasia manfaat sekaligus kemukjizatan yang tidak ada pada ajaran agama lain.” [Sumber: Mukjizat Gerakan Shalat; Penelitian Dokter Ahli Bedah dalam Pencegahan & Penyembuhan Penyakit]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar