3
Memakan
makanan yang berada di dekat kita
Umar bin Abi Salamah
meriwayatkan, “Suatu hari aku makan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan aku mengambil
daging yang berada di pinggir nampan, lantas Nabi bersabda, “Makanlah makanan yang berada di
dekatmu.” (HR. Muslim, no. 2022)
Hikmah
dari larangan mengambil makanan yang berada di hadapan orang lain, adalah
perbuatan kurang sopan, bahkan boleh jadi orang lain merasa jijik dengan
perbuatan itu.
Anas
bin Malik meriwayatkan, “Ada seorang penjahit yang mengundang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk menikmati makanan yang ia buat. Aku ikut pergi menemani Nabi. Orang
tersebut menyuguhkan roti yang terbuat dari gandum kasar dan kuah yang
mengandung labu dan dendeng. Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengambil
labu yang berada di pinggir nampan.” (HR. Bukhari, no. 5436, dan Muslim no. 2041)
Kalau
lihat hadits ini, Nabi pernah tidak hanya memakan makanan yang berada di dekat
beliau, tetapi juga di depan orang lain. Sehingga untuk kompromi dua hadits
tersebut, Ibnu Abdil Bar dalam at-Tamhiid
Jilid I halaman 277, mengatakan, “Jika dalam satu jamuan ada dua jenis atau beberapa macam
lauk, atau jenis makanan yang lain, maka diperbolehkan untuk mengambil makanan
yang tidak berada di dekat kita. Apabila hal tersebut dimaksudkan untuk memilih
makanan yang dikehendaki. Sedangkan maksud Nabi, “Makanlah makanan yang ada di dekatmu” adalah karena makanan
pada saat itu hanya satu jenis saja. Demikian penjelasan para ulama”
4
Anjuran
Makan dari Pinggir Piring
Diriwayatkan dari
Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Nabi bersabda, “Jika
kalian makan, maka janganlah makan dari bagian tengah piring, akan tetapi
hendaknya makan dari pinggir piring. Karena keberkahan makanan itu turun
dibagian tengah makanan.” (HR Abu Dawud no. 3772, Ahmad, 2435, Ibnu
Majah, 3277 dan Tirmidzi, 1805. Imam Tirmidzi mengatakan, “Hadits ini hasan
shahih.”)
Hikmah larangan makan dari bagian tengah piring adalah,
agar kita mendapatkan keberkahan yang berada di tengah-tengah makanan. Jika
sedang makan bersama (baca: kembulan
-Jawa, sepiring berdua atau lebih) terdapat hikmah yang lain, yaitu
orang yang mengambil makanan berada di tengah, di nilai orang yang tidak sopan
dan memilih yang enak-enak saja untuk dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar