Syiah belum ada di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, hadits tentang syiah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berisi prediksi munculnya syiah Rafidhah dan ulah mereka kini terbukti.
Syiah muncul sejak seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ mengaku masuk Islam. Ia kemudian memproklamirkan diri sebagai pecinta Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu namun mencela Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dan Umar radhiyallahu ‘anhu.
Sebagian orang syiah di akhir masa sahabat adalah orang yang mengutamakan Ali di atas seluruh sahabat. Sedangkan orang yang mengutamakan Ali sambil mencela Abu Bakar, Umar, Utsman dan sahabat lainnya, mereka disebut syiah rafidhah. Sebagaimana ditulis Ibnu Hajar Al Asqalani:
التشيع في عرف المتقدمين هو اعتقاد تفضيل علي على عثمان ، وأن عليا كان مصيبا في حروبه ، وأن مخالفه مخطئ ، مع تقديم الشيخين وتفضيلهما
‘Tasyayyu’ dalam definisi para ulama masa lalu (salaf), ialah meyakini bahwa Ali lebih utama daripada Utsman, atau bahwa Ali di pihak yang benar dalam semua peperangannya, dan bahwasanya pihak yang menyelisihinya adalah keliru, dengan tetap meyakini Syaikhain (Abu Bakar dan Umar) lebih utama dan mulia daripada Ali.
والتشيع محبة على وتقديمه على الصحابة فمن قدمه على أبي بكر وعمر فهو غال في تشيعه ويطلق عليه رافضي وإلا فشيعي فإن انضاف إلى ذلك السب أو التصريح بالبغض فغال في الرفض وإن اعتقد الرجعة إلى الدنيا فأشد في الغلو
“Tasyayyu’ adalah mencintai Ali dan mengutamakannya dibanding semua sahabat lain, dan jika mengutamakannya di atas Abu Bakar dan Umar maka dia tasyayyu’ ekstrem yang disebut Rafidhah dan jika tidak maka disebut Syiah, Jika diringi dengan mencela dan membenci keduanya maka disebut Rafidhah ekstrem. Jka mempercayai Raj’ah bahwa Ali kembali ke dunia maka disebut Rafidhah yang sangat ekstrem”
Hadits tentang Syiah
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, disebutkan:
عَنْ عَلِىُّ بْنُ أَبِى طَالِبٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَظْهَرُ فِى آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ يُسَمَّوْنَ الرَّافِضَةَ يَرْفُضُونَ الإِسْلاَمَ
Dari Ali bin Abu Thalib bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Di akhir zaman akan muncul kaum yang dinamakan Rafidhah, mereka akan menentang Islam”(HR. Ahmad)
Meskipun hadits ini dhaif menurut Syaikh Albani, namun maknanya terbukti. Ketika kaum rafidhah mencela Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah, dan mayoritas sahabat sehingga tidak mengakui hadits-hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh sahabat-sahabat itu, pada hakikatnya mereka telah menentang Islam. Ditambah lagi permusuhan mereka saat ini kepada umat Islam yang bisa dilihat di Iran, Suriah, Irak dan sejumlah negara lainnya sungguh nyata penentangan mereka terhadap Islam meskipun mereka sendiri mengaku Islam.
Karena itu Imam Bukhari menyamakan syiah Rafidhah dengan Yahudi dan Nasrani. Dalam kitab Khalqu Af’alil ‘Ibad beliau menuliskan:
ما أبالي صليتُ خلف الجهمي والرافضي أم صليت خلف اليهود والنصارى
“Aku tidak membedakan apakah aku shalat bermakmum di belakang seorang penganut Jahmiyah atau Rafidhah, ataukah bermakmum di belakang Yahudi dan Nasrani (semuanya tidak sah” [Ibnu K/Bersamadakwah]
Sumber : http://bersamadakwah.net/hadits-tentang-syiah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar