Buku Fiqih Demokrasi |
DAFTAR ISI
Pengantar vi
BAB I
: PENDAHULUAN 1
A. Definisi Hukum Islam
B. Pembagian Hukum Islam
C.
Jenis-Jenis Hukum Islam
D.
Sumber-Sumber Hukum Islam
1. Al-Qur’an
2. As-Sunnah
3. Al-Ijma’
4. Al-Qiyas
E.
Fleksibilitas Hukum Islam
1. Luasnya Ruang Kemaafan (Mantiqah al- Afw)
2. Pengutamaan Nash-Nash Terhadap Ketetapan yang Sifatnya
Universal.
3. Kemungkinan Nash Untuk Menerima beberapa Pemahaman
4. Perhatian Terhadap Kebutuhan Dasar, Udzur dan
Kondisi-Kondisi Khusus
5. Berubahnya Fatwa Karena Berubahnya Zaman, Tempat,
Kondisi dan
‘Urf.
F.
Al-Tsawabit wa al-Mutaghayyirat Dalam Fikh al-Siyasah
BAB III
: AS-SIYASAH AS-SYAR’IYYAH
A.
Definisi As-Siyasah (Politik)
B.
As-Siyasah As-Syar’iyyah
C.
Karakteristik As-Siyasah As-Syar’iyyah
D.
Dalil-Dalil Aplikasi As-Siyasah As-Syar’iyyah
E.
Al-Siyasah As-Syar’iyyah Antara Nash dan Maslahat
F.
Hajat Manusia Terhadap As-Siyasah As-Syar’iyyah
G.
Agama dan Siyasah (Politik)
BAB IV : KEWAJIBAN MENGANGKAT KEPALA NEGARA
A.
Definisi Imamah (Kepemimpinan)
B.
Hukum Imamah
C.
Dalil-Dalil Kewajiban Mengangkat Pemimpin
1.
Dalil-Dalil Al-Qur’an
2.
Dalil-Dalil Al-Sunnah
3.
Dalil Ijma’
4.
Dalil Akal
5.
Kaidah Syar’iyyah
BAB V : METODE PENGANGKATAN KEPALA NEGARA
DALAM
ISLAM
A.
Sejarah Pengangkatan Kepala Negara pada Masa al-Khulafa’
al-Rasyidin
1. Pengangkatan Abu Bakat al-Shiddiq
2.
Pengangkatan Umar bin al-Khattab
3.
Pengangkatan Utsman bin Affan
4.
Pengangkatan Ali bin Abi Thalib
B.
Metode Pengangkatan Pemimpin
1.
Kesepakatan Ahlu al-Halli wa al-Aqdi
2.
Wasiat dari Khalifah Sebelumnya (Istikhlaf)
3.
Penggulingan Kekuasaan atau Kudeta (al-Ghalabah)
4.
Ajakan Untuk Memilih Dirinya
BAB VI : HUKUM TERLIBAT DALAM POLITIK, KAIDAH
DAN
TUNTUTANNYA
A.
Hukum Terlibat Dalam Politik
B.
Kaidah dan Dhawabith Terlibat Dalam Politik
1.
Kaidah-Kaidah Syar’iyyah
2.
Dhawabith As-Syar’iyyah
C.
Tuntutan Dalam Urusan Politik
BAB VII : DEMOKRASI
A.
Pengertian Demokrasi
B.
Sejarah Perkembangan Demokrasi
C.
Demokrasi dan Syura
1.
Definisi serta Fungsi Syura dan Ahli Syura
2.
Persamaan dan Perbedaan Antara Demokrasi dan Syura
D.
Sikap Ulama Terhadap Demokrasi
1.
Kelompok Pertama: Menolak Demokrasi dan Praktiknya
2.
Kelompok Kedua: Menerima Demokrasi secara Mutlak
3.
Pendapat Yang Terpilih (Rajih)
BAB VIII : PARTAI POLITIK ( Al-HIZB
AL-SIYASI)
A.
Definisi Partai Politik
B.
Latar Belakang Sejarah
C.
Al-Hizb (Kelompok/Partai) Dalam al-Qur’an dan al-Sunnah
1. Kata al-Hizb dalam al-Qur’an
2. Kata al-Hizb dalam al-Sunnah
D.
Sejarah Lahirnya al-Ahzab dalam Islam
1. Zaman al-Khulafa’ al-Rasyidin
2. Zaman Kekuasaan Daulah-Daulah Islamiyah
a. Ahzab yang Lahir Pada Masa Pemerintahan Mu’awiyah
b. Hizb Khawarij
c. Hizb Syi’ah
d. Hizb Mu’tazilah
e. Hizb (Jama’ah) Ibnu Taimiyah
E.
Sikap Para Fuqaha Terhadap Partai Politik
1.
Kelompok Pertama: Partai Politik Hukumnya Haram
a. Dalil Kelompok Pertama
b. Tinjauan Terhadap Dalil Kelompok Pertama
2.
Kelompok Kedua: Partai Politik Hukumnya Boleh Secara Mutlak
a. Dalil Kelompok Kedua
b. Tinjauan Terhadap Dalil Kelompok Kedua
3.
Kelompok Ketiga: Partai Politik Boleh Bagi Yang Berasaskan Islam
a. Dalil Kelompok Ketiga
4.
Pendapat Yang Terpilih
BAB IX : PEMILIHAN UMUM (PEMILU)
A.
Definisi Pemilu
B.
Jenis-Jenis Pemilu
C.
Sejarah Pemilu
1. Sejarah Pemilu Dalam Aturan Demokrasi
2. Sejarah Pemilu dalam Islam
a. Zaman Nabi saw
b. Zaman al-Khulafa’ al-Rasyidin
c. Periode Setelah Zaman al-Khulafa’ al-Rasyidin
D.
Sikap Para Fuqaha Terhadap Pemilu
1. Kelompok Pertama: Pemilu Hukumnya Tidak Boleh
a. Dalil-Dalil Kelompok Pertama
b. Tinjauan Terhadap Dalil-Dalil Kelompok Pertama
2. Kelompok Kedua: Pemilu Hukumnya Boleh
a. Dalil-Dalil Kelompok Kedua
b. Sanggahan Terhadap Dalil-Dalil Kelompok Kedua
3. Pendapat Yang Terpilih
BAB X : PARLEMEN (DEWAN LEGISLATIF)
A.
Definisi dan Sejarah Parlemen
B.
Status Syar’i Kegiatan Kerja Parlemen
C.
Riwayat-Riwayat yang Menunjukkan Makna Perwakilan Dalam
Sejarah Islam
D.
Sikap Para Fuqaha Tentang Terlibat Dalam
1. Kelompok Pertama: Tidak Boleh Terlibat Dalam Parlemen
a. Dalil-Dalil Kelompok Pertama
b. Tinjauan Terhadap Dalil-Dalil Kelompok Pertama
2. Kelompok Kedua: Terlibat Dalam Parlemen Hukumnya Boleh
a. Dalil-Dalil Kelompok Kedua
3. Pendapat Yang Terpilih
BAB XI : RISALAH DAN FATWA ULAMA BESAR SEPUTAR
POLITIK
DAN
PRAKTEK DEMOKRASI
A.
Fatwa Imam al-Izz bin Abdus Salam
B.
Fatwa Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah
C.
Pernyataan Al-Allamah al-Alusi
D.
Fatwa Al-Allamah Muhammad Rasyid Ridha
E. Perkataan
Syaikh Abdur Rahman al-Sa’di.
F.
Seruan Al-Allamah Ahmad Muhammad Syakir
G. Sikap
Al-Allamah Muhammad Amin al-Syinqithi
H.
Fatwa Syaikh Jaad al-Haq Ali Jaad al-Haq
I.
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
J.
Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
K.
Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani
L. Fatwa
Syaikh Dr. Shalih al-Fauzan
M.
Fatwa Syaikh Abdullah bin Jibrin
N.
Fatwa Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad al-Abbad
O.
Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid
P.
Fatwa Syaikh Nashr bin Sulaiman al-Umar
Q.
Fatwa al-Lajnah al-Daimah Saudi Arabiyah
R.
Fatwa Majma’ al-Fiqh al-Islami
S.
Fatwa Mu’tamar al-Syari’ah Amerika Bagian Utara
PENUTUP
Daftar Istilah (Glossary)
Daftar Pustaka
Biografi
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar