Seusai
thawaf, ia mendekati Salim. Orang-orang bergeser memberi kesempatan
khalifah untuk duduk di samping Salim. Lutut khalifah bersentuhan dengan lututnya.
Namun cucu Umar bin Khaththab itu tetap khusyu’ berzikir. Khalifah tetap menunggu.
Saat dilihatnya Salim berhenti, ia berkata dengan suara sangat rendah, "Sebutkan
kebutuhanmu, aku akan memenuhinya."
Salim
tak menjawab. Khalifah menyangka Salim tak mendengar. Ia pun mengulangi lagi
dengan agak keras.
"Demi
Allah, aku sangat malu bila di hadapan Baitullah ini aku meminta pertolongan pada selain Allah,"
jawab Salim.
Mendengar jawaban itu, khalifah sangat
malu dan terdiam seribu bahasa. Selesai shalat, Salim berdiri. Ia dihadang
beberapa orang yang telah menunggu. Mereka meminta fatwa dan bertanya tentang
hadits. Ada pula
yang meminta doa.
Khalifah pun bergerak kembali mendekati
Salim. "Sekarang kita berada di luar masjid. Katakan kebutuhanmu, aku akan
memenuhinya," bisik khalifah.
"Duniawi atau akhirat?"
tanya Salim. Khalifah kaget. "Tentu saja duniawi," jawabnya.
“Aku tak pernah meminta kebutuhan
duniawi pada Pemiliknya. Bagaimana mungkin aku minta pada orang yang bukan
pemiliknya?" jawab Salim.
Khalifah lalu pergi dan berkata,
"Tak ada yang lebih tinggi darimu dalam keluarga Khaththab dalam kezuhudan
dan takwa."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar