Oleh : Hepi Andi Bastoni
IG : @HepiAndiBastoni
Berkali-kali Umar bin Abdul Aziz berusaha memejamkan
matanya. Namun, tetap saja ia tak bisa tidur. Ia diliputi kegelisahan yang amat
sangat. Ia sedang memikirkan siapa yang akan ia pilih menjadi hakim Bashrah,
keesokan harinya.
Saat itu pilihannya hanya tertuju pada dua orang yang
sama-sama kredibel, memiliki pemahaman agama yang baik, tegar dalam menegakkan
kebenaran, memiliki pemikiran cemerlang dan jeli memandang sesuatu. Umar bin
Abdul Aziz terus menimbang mana di antara keduanya yang terbaik. Namun, setiap
kali mendapatkan kelebihan pada salah satu di antara keduanya dalam satu hal,
ia juga menemukan kelebihan lain pada sosok satunya lagi dalam hal berbeda.