dakwatuna.com – Tidak ada satu hadits pun yang berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab yang menentukan tanggal-tanggal tertentu (seperti 1 Rajab, 17, 27, dan sebagainya) atau yang menceritakan tentang pahala-pahala dalam jumlah sekian dan sekian di bulan Rajab yang mencapai derajat shahih haditsnya.
Namun, tak perlu sedih. Ada satu hadits shahih dengan berbagai jalur riwayat, yang salah satunya dari riwayat Imam Muslim yang dapat dijadikan hujjah sebagai berikut;
“Dari Utsman bin Hakim Al Anshari berkata, ‘Aku bertanya pada Said bin Jubair tentang puasa Rajab dan kami saat itu berada di bulan Rajab.’ Maka ia menjawab, ‘Aku mendengar Ibnu Abbas RA berkata: Adalah Nabi Saw berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata nampaknya beliau akan mempuasai (bulan Rajab) sepenuhnya, lalu beliau berbuka sampai kami berkata nampaknya beliau tidak akan mempuasai (bulan Rajab) seluruhnya.’” (HR Muslim, VI/139; Ahmad, I/26; Abu Ya’la dalam Al Musnad, VI/156; Al Baihaqi dalam Al Kubra, IV/906)